A. IDENTITAS PRODI

Program Studi : Televisi dan Film
Surel : prodi.filmtv.isbibdg@gmail.com
Alamat : Gedung FBM, Jl. Buah Batu No. 212, Bandung 40265.
Jenjang Pendidikan : Diploma 4 (D4)
Gelar Pendidikan : S.Tr.Sn.
Profil Lulusan : Film Maker
Kompetensi : Karya Film Dokumenter
Jumlah SKS : 144 sks
Masa Studi : 4 Tahun (8 Semester)
SK BAN-PT : 532/SK/BAN-PT/Akred/Dipl-IV/III/2019
Akreditasi : B

B. SK BAN-PT & SERTIFIKAT AKREDITASI

akreditasi_sk_tvf_2019_1
SK BAN-PT Prodi Televisi dan Film, Hal. 1
akreditasi_sk_tvf_2019_2
SK BAN-PT Prodi Televisi dan Film, Hal. 2
akreditasi_sertifikat_tvf_2019
Sertifikat BAN-PT Prodi Televisi dan Film

C. SEJARAH

Program Studi Televisi dan Film dibuka pada tanggal 11 Februari 2009, berdasarkan SK Ketua STSI Bandung Nomor: 345/J.1/HK/2009. Pada awalnya, merupakan pengembangan dari Mata Kuliah Audio Visual yang kemudian menjadi minat Film di Jurusan Teater STSI Bandung. Penyelenggaraan peminatan film tersebut merupakan dasar berdirinya Program Studi Televisi dan Film. Adapun operasional dari prodi tersebut masih dirangkap oleh pengurus Jurusan Teater STSI Bandung.

Sesuai dengan Surat Mandat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tertanggal 31 Maret 2011, Nomor: 778/E/T/2011, untuk dapat menyelenggarakan Strata 1 (S1) Program Studi Televisi dan Film. Pada tahun yang sama mulai dipisahkan dari Jurusan Teater. Sumber daya manusia yang mengelola Prodi Televisi dan Film ini berasal dari Jurusan Teater. Tenaga Fungsional Akademik yang ditugaskan berjumlah delapan (8) orang dan satu (1) orang tenaga kependidikan (tendik). Adapun kualifikasi yang dimiliki meliputi: satu orang kandidat Doktor dan tujuh orang bergelar Magister yang merupakan lulusan dari berbagai perguruan tinggi negeri ternama. Keberadaan Tenaga Fungsional Akademik beserta kualifikasi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan pengembangan Prodi Televisi dan Film STSI Bandung.

D. PROFIL

Kelahiran Prodi Televisi dan Film, pada dasarnya merupakan sebuah jawaban atas tantangan yang ada di masyarakat, di mana dalam perkembangan jaman, sebagian besar dari masyarakat Indonesia telah dikuasai oleh alih teknologi. Khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga boleh dikatakan seluruh aktivitas manusia tidak akan terlepas dari peranan teknologi ini, baik untuk aktivitas pribadi maupun aktivitas yang berkaitan dengan interaksi antar sesama manusia. Implementasinya cenderung lebih mengarah pada bentuk-bentuk yang kita kenal dengan istilah Audio-Visual, atau film.

Dalam perkembangannya, peranan teknologi Audio-Visual semakin merebak di masyarakat, terbukti dengan munculnya berbagai produk film serta industri pertelevisian, baik yang bersifat Nasional maupun Lokal. Hal ini tentunya, sangat membutuhkan tenaga-tenaga terampil di bidang Film dan Televisi, sehingga kemudian STSI (saat itu), sebagai sebuah perguruan tinggi seni mencoba menangkap fenomena itu untuk membuka pendidikan di bidang Seni film dan Televisi.

Berkaitan dengan statusnya, Program Studi Televisi dan Film (STSI – Bandung) berawal dari Minat Utama yang merupakan salah satu jalur pilihan/Sub Jurusan di Jurusan Teater STSI Bandung sejak tahun 2007. Dalam perkembangannya, Sub Jurusan ini mendapat respon dan minat yang sangat baik dari masyarakat, sehingga dikeluarkanlah Surat Keputusan (SK) pendirian Program Studi Televisi dan Film STSI Bandung yang ditetapkan pada tanggal 11 Februari 2009, yaitu berdasarkan SK Ketua STSI No. 345/J1/HK/2009. SK tersebut kemudian disahkan oleh Surat Mandat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 778/E/T/2011 tanggal 31 Mei 2011 tentang Penugasan Pembukaan Program Studi S-1 Televisi dan Film. Hal ini dikukuhkan oleh Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 141/E/O/2012 tanggal 24 April 2012 tentang penyelenggaraan Program Studi D-4 Televisi dan Film pada STSI Bandung. Kini setelah STSI berubah status menjadi ISBI Bandung, keberadaan Prodi Televisi dan Film berada di bawah naungan Fakultas Budaya dan Media. Dalam waktu yang singkat, Nampak Prodi Televisi dan Film mendapat kemajuan yang cukup signifikan, baik dalam perkembangan minat masyarakat untuk masuk ke prodi Televisi dan Film maupun dalam perkembangan pendidikannya. Sampai saat ini, boleh dibilang minat untuk masuk ke Prodi Televisi dan Film bisa melampaui target dan menjadi tertinggi di antara prodi lain yang ada di ISBI. Demikian pula dengan capaian lulusannya, hampir semua terserap di berbagai bidang pekerjaan yang ada hubungannya dengan dunia film dan televisi.

E. VISI, MISI, dan TUJUAN

VISI
Menjadi pusat penciptaan dan kreativitas seni media rekam dalam bidang Perfilman dan Pertelevisian yang mengikuti perkembangan zaman dalam skala regional, nasional, dan internasional.

MISI
  1. Melaksanakan pendidikan, penelitian, penciptaan, serta pengabdian kepada masyarakat di bidang seni media rekam;
  2. Memberdayakan seni budaya secara kreatif melalui bidang perfilman dan pertelevisian dengan mengikuti perkembangan zaman;
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berorientasi pada nilai, moral, intelektualisme, dan profesionalisme di bidang film dan televisi;
TUJUAN
  1. Menyelenggarakan pendidikan Sarjana Terapan Film dan Televisi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, terdidik, terampil, dan profesional di bidang seni media rekam yang memiliki kepekaan dalam menjawab tantangan zaman;
  2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru di bidang seni media rekam melalui karya-karya seni media rekam yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa.
  3. Menciptakan bentuk kajian dan kreativitas dalam bidang Perfilman dan Pertelevisian secara dinamis.
  4. Menghasilkan sumber daya manusia yang bertaqwa, berkualitas, berdaya saing, dan profesional di bidang Perfilman dan Pertelevisian.